Selamat datang dI blog ppk wonomulyo ! SALAM DEMOKRASI ...

INI WONOMULYO,KAMPUNG JAWA DI TANAH MANDAR

Minggu, 14 Juli 20130 komentar


Ini Wonomulyo: Kampung Jawa di Tanah Mandar
1304078895407305005
Pendopo Wonomulyo sekaligus rumah jabatan Camat Wonomulyo
Mungkin di banyak daerah di Indonesia, hampir ada etnis Jawanya. Tetapi tak semua daerah meninggalkan warisan budaya Jawa. Saya Etnik Mandar tetapi saya terlahir di Kecamatan Wonomulyo (Hutan Mulya). Mungkin saya lebih kenal budaya Jawa ketimbang orang Jawa sendiri. Mungkin. Mengapa demikian?. Karena saya dikepung orang Jawa. Jika sempat jalan-jalan ke kampungku, maka Anda takkan hilang jika menyebut nama Wonomulyo. Wonomulyo telah ada sejak jaman kolonial.
Orang Jawalah yang membuka “hutan” ini menjadi sebuah kecamatan yang hiruk pikuk perdagangan rakyatnya. Lama kelamaan Wonomulyo menjadi sentra bisnis yang menjanjikan. Pusat hiburan dan makanan di Polewali Mandar. Hanya kelemahan Wonomulyo karena tak punya laut. Lautnya sebetulnya ada tetapi jauh dari pusat kota Wonomulyo yakni di Gresik (Ingat Gresik bukan yang di Jawa Timur yah, sempat Anda berpikir Pabrik Semen Gresik).
Di Wonomulyo ini jugalah pertama didirikan Radio Amatir Swasta yang namanya Radio Sawerigading FM yang siarannya dapat menjangkau sampai Makassar di frekuensi 99,8 FM. Di sini juga terdapat rumah makan yang banyak dikunjungi orang, namanya rumah makan Nike Ardilla. hampir semua penamaan makanan dan minuman tertera nama mendiang Nike Ardilla sang pelantun Bintang Kehidupan. Makanya di sana ada minuman atau jus rasa Bintang Kehidupan. Saya saja orang di sana, sering terkekeh-kekeh jika mampir di rumah makan Nike Ardilla dan semua lagu yang diperdengarkan adalah album Nike Ardilla. Rumah makan ini berdekatan dengan Hotel Andita Wonomulyo. Andita adalah singkatan dari Andi Tadang.
Wah, unik-unik juga pertunjukan seni etnis Jawa, sampai ada teman SMA-ku yang bernama Mugianto, ia rela makan rumput dan kesurupan dalam pesta syukuran dengan acara Kuda Lumpingnya. Ia berlari ke sana ke mari. Sayang sekali saya tak punya dokumentasinya. Wih, betisnya kok dicambuk beratus-ratus kali sampai cambuk itu bunyi praaaak praaaaaak praaaaak… mendesing.
Di Wonomulyo terdapat sebuah masjid terbesar yang terletak di Kelurahan Sidodadi berdekatan dengan lapangan Gaswon (Gabungan Sepakbola Wonomulyo). Masid Merdeka Wonomulyo, nama masjid ini. Masjid  tersebut sangat ramai dikunjungi orang dan tak pernah berhenti direnovasi. Dan saya salut dengan Imam Masjid ini, jika ingin bicara sesuatu selalu singkat, padat dan jelas. Contohnya: Assalamu alaikum Wr Wb. Anak-anak tolong jangan ribut. Wassalamu alaikum wr wb.
13040781701843780272
Masjid Merdeka Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat
Kecamatan terpadat penduduknya di Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat adalah Kecamatan Wonomulyo. nama desa ataupun kelurahan banyak diambil dari nama-nama Jawa sesuai asal transmigran, antara lain Keluarahan Sododadi, Bumiayu, Magelang, Kediri, Sumberjo, Jogya lama, Jogja Baru, Kuningan, Kebun Sari, Sidorejo, Sugih Waras dan masih banyak lagi.
Jadi, saya tak perlu ke Pulau Jawa. Cukup di tempat kelahiranku muter-muter naik onthel atau motor butut, aku sudah keliling Jawa. Mungkin satu-satunya daerah transmigran yang memiliki pendopo dan di depannya ada alun-alun. Yah di tempat kelahiranku itulah.
Kemudian, sebuah pasar di Wonomulyo disebut oleh warga Bugis sebagai Pasar Kampo’ Jawa, orang Mandar menyebut Kappung Jawa. Pasar ini dulunya merangkap sebagai terminal angkutan darat roda empat maupun roda dua empat kaki alias bendi. Tapi setelah terminal dipindahkan, pasar ini sudah tak terlalu ramai.
1304079610487681335
Pasar Wonomulyo. Pasar ini ramai pada hari Ahad dan Rabu.
Pendopo Wonomulyo pernah mau dibongkar tetapi diprotes oleh budayawan Mandar seperti Prof. Dharmawan, Mas’ud, Husni Djamaluddin dan Azikin Nur. Unik, karena orang Jawa sendiri tak ada reaksi. Pendopo tersebut menjadi pusat kegiatan dan menjadi rumah jabatan Camat Wonomulyo. Di pendopo itu sering dilakukan seminar-seminar dan rapat-rapat mahasiswa atau organisasi kepemudaan. Selain itu, pendopo ini sangat ramai ketika menjelang 17 Agustus, malam lomba lampion, pagi hari pawai dan di depan pendopo inilah dilangsungkan pertandingan dan perlombaan berbagai cabang olahraga dan kesenian.
Etos kerja orang Jawa di kampungku tak kenal gengsi. Pengaruh etos ini berdampak pada etnik Mandar. Kemudian, orang Mandar dulu gak suka makan ikan lele. Orang Jawalah yang “mengajari” makan ikan lele. Sekarang malah terbalik, ada orang Mandar lebih Jawa dari Jawa. Kemudian, kawin-mawin antar suku Jawa  dengan etnik Mandar bukan hal baru lagi. Lucu terasa, jika keturunan kami blasteran. Anak-anak kami kalau marah, mereka pakai ekspresi Mandar tetapi gaya Jawa. Dan ekspresi Jawa dengan gaya Mandar. Ha ha ha.
Semoga suatu saat Anda berkunjung ke kampungku, Wonomulyo. Saya siap antar Anda keliling “Pulau Jawa”. Monggooooooooo…… Mas….

Share this article :

Posting Komentar

 
Support : KPU POLMAN | Creating Website | Johny Template | Mas Templatea | Pusat Promosi
Copyright © 2011. PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN WONOMULYO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Modify by ALFIAN AGUS
Proudly powered by Blogger