Jangan Cuma di Atas Kertas
POLEWALI — Delapan pasangan cabup dan cawabup Polman telah berikrar dan menandatangani perjanjian deklarasi pemilukada damai di Pantai Bahari Polewali, Sabtu 21 September.
Deklarasi ini diharapkan tidak hanya seremoni. Apa yang disepakati delapan pasangan calon jangan hanya kuat di atas kertas, namun itu diaplikasikan di lapangan, termasuk bagi tim sukses masing-masing kontestan.
Direktur Lembaga Muqim Patappulo Institute Muhammad Subair Sunar mengatakan, deklarasi pemilukada damai yang ditandatangani delapan pasangan calon memuat beberapa poin yang wajib dibuktikan selama pelaksanaan pemilukada.
Deklarasi pemilukada damai janan hanya dimaknai dengan tidak adanya keributan pada setiap tahapan pelaksanaan pemilukada. Tetapi bagaimana pemilih menjadi nyaman, tidak mendapatkan interpensi dan bebas dalam menentukan pilihannya.
“Bukan hanya sekedar menciptakan suasana kondusif selama pemilukada tetapi bagaimana pemilih bisa enjoi memilih tanpa ada tekanan dan nyaman menentukan pilihan sesuai dengan keinginannya,” terang Subair Sunar, Minggu 22 September.
Ia menambahkan, damai itu juga mestinya dimaknai tentang bagaimana upaya calon pemimpin ini bisa memahami orang yang memilihnya. Sebaliknya bagaimana pemilih dapat memahami pemimpinnya. Jika kedua hal ini ketemu, maka sebesar apapun situasi politik, kedamaian tetap ada.
“Damai bagi kandidat, damai bagi rakyat. Bagi kandidat damai tidak sekedar tanpa keributan atau tidak mencaci maki sesama kandidat, tetapi melakukan kampanye yang mendidik rakyat, mendewasakan demokrasi. Bentuknya tidak menjual unsur sara tetap mengkomunikasikan ide pembangunan melalui visi misinya,” tambah Subair.
Deklarasi pemilukada damai memuat beberapa poin. Diantaranya, semua pasangan calon siap melaksanakan Pemilukada sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Melaksanakan pemilukada bersifat santun, berbudaya, edukatif dalam memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Selain itu, tidak melakukan money politic, tidak melakukan praktek-praktek kecurangan yang bertentangan dengan prinsip pemilukada yang jujur dan adil, serta senantiasa menjaga situasi sosial, politik dan keamanan demi terpeliharanya tatanan sosial masyarakat Polman yang damai dan harmonis.
Ikrar pemilukada damai ini selain ditandatangani delapan pasangan calon kecuali calon wakil bupati pasangan Andi Fadly Patayangi, yakni Rahman Razak karena berhalangan hadir. Deklarasi ini juga ditandatangani komisioner KPU Polman.
Selain menandatangani deklarasi pemilukada damai, para kandidat juga menandatangani pakta integritas tidak akan melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme jika kelak terpilih memimpin Polman lima tahun kedepan.
Ketua KPU Polman Achmadi Touwe mengatakan, deklarasi damai ini untuk mengingatkan kandidat agar berkompetisi secara sehat dengan tetap menjaga kedamaian di Polman. “Setelah penandatangan ikrar ini, kami berharap mereka tetap komitmen untuk memegang teguh hasil deklarasi ini menciptakan kedamaian di Polman. Jika kandidat mengingkari ikrar yang telah ditandatangani dan dibacakan ini tentunya menjadi penilaian sendiri dari masyarakat,” sebut Achmadi.
Di arena deklarasi damai, pasangan Cabup Cawabup Polman Naharuddin-Abdi Manaf menyatakan kesiapannya melaksanakan hasil deklarasi damai ini. Naharuddin menegaskan, sepanjang pemilukada berjalan sesuai pada koridor hukum dan tidak ada yang memulai kericuhan, tentunya pihaknya tetap menjunjung tinggi kesepakatan tersebut.
Begitupula dengan cabup Polman Hikman Katohidar yang menyatakan kesiapannya melaksanakan kampanye damai. “Saya maju tentunya siap menang dan siap kalah, asalkan berjalan dengan sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” singkatnya.
Hal sama diungkapkan Cabup Polman Andi Ibrahim Masdar. Ia menyatakan kesepakatan ini harus dijunjung tinggi untuk menciptakan kedamaian di Polman, termasuk kepada seluruh pendukung tim pemenangan agar juga tetap menjaga kedamaian.
Andi Fadly Patayangi sebagai Cabup Polman juga menyatakan komitmen yang sama. Pihaknya tetap memegang ikrar pemilukada damai asalkan prosesnya sesuai dengan aturan. Menurutnya, urusan kalah dan menang persoalan kedua tetapi yang penting proses pemilukada berjalan sesuai ketentuan tanpa ada kecurangan.
Begitupun pula disampaikan Munarfa Atjo. Sebagai cabup ia menyatakan kesiapannya melaksanakan ikrar pemilukada damai. Menurutnya buat apa disepakati tetapi tidak dilaksanakan, janji ini harus dipegang teguh demi kedamaian daerah ini.
Sementara Cabup Polman Mujirin M Yamin juga menyatakan jika pernyataan deklarasi damai menjadi harga mati untuk dipegang dalam menciptakan kedamaian. Pihaknya siap menang dan siap kalah, tetapi menurut Mujirin dirinya akan menang dalam satu putaran.
Usai penandatangan deklarasi pemilukada damai dan pakta integritas delapan pasangan Cabup dan Cawabup Polman, dilakukan konvoi kampanye damai. Pawai ini mengambil rute dari Pantai Bahari Polewali menuju Kecamatan Tinambung kemudian kembali ke Polewali. Pawai kampanye damai ini diikuti para pendukung dan simpatisan para kontestan. Mereka mengemudikan kendaraan dengan branding masing-masing kandidat. Konvoi kendaraan kandidat ini dikawal ketat aparat Polres Polman yang menurunkan ratusan personil. (mkb/ham)
Posting Komentar